sosehat, Sesudah sempat naik dengan adanya varian baru XBB dan BQ.1, baru-baru ini kasus Covid-19 di Indonesia mulai menurun.

Dalam konferensi pers yang diadakan secara virtual, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, dr. M Syahril mengatakan, adanya penurunan kasus Covid-19 menempuh 21 persen. Penurunan ini juga menggambarkan bahwa Covid-19 varian terkini ini telah menempuh puncaknya.

Syahril membeberkan, puncak kasus Covid-19 XBB dan BQ.1 ini tak setinggi varian-varian sebelumnya. Hal ini menampakkan berita bagus yang artinya penularan Covid-19 bisa dikuasai dengan bagus.

Kecuali itu, peran masyarakat yang terus mematuhi protokol kesehatan serta vaksinasi juga menjadi kunci angka kasus Covid-19 yang terus menurun.

“Kian ke sini karenanya jumlah puncak lonjakan tak setinggi sebelumnya. Ia membuktikan penularannya dapat dikontrol dengan masyarakat mematuhi protokol kesehatan serta melaksanakan vaksinasi ya,” sebut Syahril dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (2/12/2022).

Di samping itu, berdasarkan Syahril, seandainya angka Covid-19 yang semakin menurun ini terus stabil ini akan memberikan imbas bagus. Jikalau mau, angka ini akan terus stabil sampai sebagian bulan ke depan. Dengan demikian, Indonesia nantinya dapat menempuh fase endemi Covid-19.

“Menjalankan dapat angkanya terus menurun terus stabil, tak usah hingga nol melainkan terkendali dalam waktu lama dalam 3-6 bulan stabil. Lalu kita dapat menempuh endemi ya,” sebutnya.

Sementara itu, untuk menuju endemi Covid-19, pihak Kementerian Kesehatan juga sudah menyiapkan upaya dan taktik supaya kasusnya konsisten terkendali di antaranya sebagai berikut.

Mengomunikasikan risiko lewat sosialisasi terhadap masyarakat bahwa pandemi Covid-10 masih ada.
Memastikan vaksinasi 1, 2, sampai booster terhadap masyarakat luas.
Melaksanakan kesiapan cara pelayanan kesehatan dari hulu hingga hilir.
Mempertimbangkan testing dan sequensing.
Melakukan mempersiapkan antisipasi kalau suatu ketika terjadi lonjakan kasus.
Menetapkan perbuatan pencegahan dan pengontrolan secara menyeluruh dan berkesinambungan.
Untuk antisipasi kenaikan pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Syahril ingin, masyarakat konsisten bisa berwisata, namun disiplin dengan protokol kesehatan untuk menekan kenaikan kembali pasca wisata.

“Upaya kita masyarakat seharusnya dapat disiplin protokol kesehatan sebab Covid-19 masih ada,” pungkasnya.